DUBAI - Kepala Polisi Dubai, Uni Emirat Arab,
Dahi Khaldan, merasa terancam dengan keberadaan fraksi Ikhwanul
Muslimin. Mereka khawatir, Ikhwanul Muslimin akan mencoba untuk
menumbangkan kekuasaan pemerintah di sejumlah negara Arab, khususnya
Teluk.
"Ada plot internasional yang ditujukan untuk menyerang
negara Teluk dan Arab. Plot ini ditujukan untuk mengambil alih kekuasaan
dan sudah direncanakan sebelumnya," ujar Khaldan, seperti dikutip The News, Jumat (27/7/2012).
"Ikhwanul
Muslimin dan rekan-rekannya di Damaskus, Suriah, dan Afrika Utara
mengerti bahwa, negara Teluk sangat strategis bagi mereka," tambahnya.
Pada
April lalu, Uni Emirat Arab menahan banyak aktivis yang tergabung dalam
fraksi Ikhwanul Muslimin. Hal itu disebabkankan karena Pemerintah Uni
Emirat Arab tidak ingin negaranya menjadi seperti Mesir. Sejauh ini,
banyak pula anggota Ikhwanul Muslimin yang bermukim di negara-negara
Teluk.
Kebangkitan Ikhwanul Muslimin di sejumlah negara Arab
selalu dianggap sebagai ancaman bagi kerajaan-kerajaan di Teluk. Selain
Ikhwanul Muslimin, negara penghasil minyak itu juga memusuhi Suriah dan
Iran. Selama ini, mereka menuding Iran menjadi dalang demonstrasi besar
di Bahrain.
Amerika Serikat (AS) pun memiliki pengaruh yang cukup
kuat di wilayah Teluk. Hal itu terlihat dengan banyaknya
instalasi-instalasi persenjataan, termasuk sistem pertahanan misil yang
dibangun Negeri Paman Sam di Kuwait, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan
lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar