PYONGYANG - Korea Utara (Korut) bersumpah
untuk mengambil tindakan keras terhadap Amerika Serikat (AS). Ancaman
tersebut dilayangkan, setelah Korut mencurigai AS hendak menghancurkan
patung dari pendiri Korut dan mengendalikan keadaan untuk mengisolasi
Negara Komunis itu.
Peringatan ini dilayangkan setelah beberapa
lalu Pemerintah Korut mengatakan, akan mengkaji juga secara menyeluruh
program nuklir mereka. Di saat bersamaan, AS mengkhawatirkan Negara
Komunis itu akan melancarkan uji coba nuklir baru, menyusul kegagalan
peluncuran roket April lalu.
Ancaman terbaru dari Korut ini
merupakan ancaman keras terhadap AS dan juga Korea Selatan (Korsel).
Korut menuduh kedua negara itu telah mengirim mata-mata dengan misi
meledakan patung Kim Il-Sung. Kedua negara itu juga dituduh merencanakan
perang terhadap Korut.
"Kami memiliki beragam variasi serangan
yang cukup kuat untuk mengatasi peralatan perang moderen yang dimiliki
AS," pernyataan Komisi Pertahanan Nasional Korut, seperti dikutip KCNA, Senin (30/7/2012).
"Pihak kami akan meluncurkan serangan balasan yang kuat terhadap Amerika Serikat," lanjut pernyataan itu.
Korut
melontarkan ancaman tersebut setelah pihak keamanannya menangkap
seorang pria yang dituduh akan meledakan monumen Kim Il-Sung. Pria yang
diketahui bernama Jon Yong-Chol, mengklaim dijanjikan sejumlah uang oleh
agen mata-mata Korsel guna meloloskan misinya.
0 komentar:
Posting Komentar